top of page

Adapting to Immersive Technology #2:Peningkatan Pemahaman Berbahasa Inggris Melalui VR



Perkembangan teknologi canggih seperti munculnya sosial media, telah menghadirkan kemudahan bagi semua kalangan masyarakat terhadap akses informasi. Dio Andespa Putrika Dewi, S. Pd. I., selaku pendidik di SMP Negeri 1 Sungaiselan, menyampaikan, “Saya mengenal MilleaLab dari YouTube di akhir tahun 2020 ketika sedang mencari informasi tentang pembelajaran berbasis VR (Virtual Reality) saat masa pandemi. Tahun 2021, saya jadi lebih kenal tentang MilleaLab dan Pendekar VR sampai aktif mengenalkan VR kepada pendidik maupun rekan sejawat di Bangka Tengah.” Dalam mengajar satu bidang spesifik, yakni Bahasa Inggris, Dio Andespa Putrika Dewi, S. Pd. I. menerapkan teknologi VR sebagai salah satu media pembelajaran.


“Saya menggunakan VR sebagai media pembelajaran itu untuk materi teks Narrative, saya membuat konten VR tentang salah satu cerita fabel. Saya juga menggunakannya untuk materi bahasa Inggris tentang makanan kesukaan,” ujar Dio Andespa Putrika Dewi, S. Pd. I. Dampak dari praktik baik implementasi MilleaLab di ruang kelas pun menghasilkan peningkatan pemahaman dan antusiasme belajar peserta didik. “Mereka jadi mampu mengidentifikasi alur cerita dengan lebih cepat daripada hanya membaca teks. Mereka juga memberikan antusiasme yang baik ya ketika menggunakan VR,” ucap Dio Andespa Putrika Dewi, S. Pd. I.


Pada dasarnya, sebuah persepsi akan membentuk kebiasaan dan pola pikir. Mengubah persepsi peserta didik akan penggunaan teknologi dalam pembelajaran merupakan motivasi seorang Dio Andespa Putrika Dewi, S. Pd. I. “Motivasi saya adalah peserta didik dapat mempunyai persepsi baru tentang penggunaan teknologi untuk mendukung pembelajaran. Akibatnya, terjadi perubahan persepsi dari peserta didik bahwa belajar Bahasa Inggris bisa menjadi hal menyenangkan dengan metode pembelajarannya,” ucap Dio Andespa Putrika Dewi, S. Pd. I. Menurutnya, ketidakmerataan akses dan fasilitas teknologi untuk pendidikan di berbagai daerah, termasuk sekolahnya, bukan suatu halangan untuk tidak mengikuti perkembangan teknologi. Berkat persepsilah, kita mau berusaha untuk maju dan berkembang.


“Meskipun belajar di sekolah negeri di daerah tapi peserta didik juga punya pengalaman belajar dengan teknologi, sehingga pembelajaran juga bisa lebih menyenangkan dan ada hal baru yg mereka alami,” ucap Dio Andespa Putrika Dewi, S. Pd. I. Pada awalnya, teknologi VR memang dipercaya oleh banyak orang, terutama peserta didik dipergunakan untuk entertainment atau game belaka. VR bagi dunia pendidikan mendapatkan sambutan positif dari para peserta didik, termasuk SMPN 1 Sungaiselan. Bukan tanpa alasan Dio Andespa Putrika Dewi, S. Pd. I. menerapkan MilleaLab sebagai salah satu media pembelajaran di ruang kelas.


Animasi 3D merupakan salah satu fitur unggulan MilleaLab bagi Dio Andespa Putrika Dewi, S. Pd. I. pribadi dalam membuat konten pembelajaran bahasa Inggris. Lingkungan virtual beserta objek-objek didalam MilleaLab hadir dalam bentuk realistis 3D. Tidak heran jika animasi 3D dengan objek dinamis menjadi pilihan pertama fitur paling membantu bagi Dio Andespa Putrika Dewi, S. Pd. I. Fitur MilleaLab pilihan Dio Andespa Putrika Dewi, S. Pd. I. lainnya, yaitu unggah audio dan skybox. Melalui fitur unggah audio, pendidik dapat mengunggh audio rekaman maupun audio yang didapat melalui internet. Sedangkan, skybox menjadi fitur yang berfungsi untuk menambahkan kesan imersif bagi pengguna atau peserta didik saat proses pembelajaran berlangsung. Lebih lanjut, Dio Andespa Putrika Dewi, S. Pd. I. pun memberikan beberapa tips bagi pendidik yang masih bingung dalam membuat konten pembelajaran VR.


Menurut Dio Andespa Putrika Dewi, S. Pd. I., visi pendidik dalam praktik pembelajaran menggunakan VR adalah student centeredness. “Bagi pendidik yang bingung membuat konten VR pembelajaran, alangkah baiknya menggunakan sudut pandang peserta didik agar konten yang kita buat itu membantu mereka dalam memahami materinya. Gunakan persepsi sebagai peserta didik, jangan ragu dan takut untuk berkreasi dan eksplorasi,” tegas Dio Andespa Putrika Dewi, S. Pd. I. Pada akhirnya, kita hidup ditengah zaman perkembangan teknologi canggih sehingga kita harus dapat memanfaatkannya secara maksimal, terutama di ranah pendidikan. “Pihak sekolah sebagai support system terkuat bagi pendidik sudah selayaknya mengakomodir perkembangan teknologi pendidikan dengan memfasilitasi keperluan pendidik dan peserta didik, salah satunya melalui teknologi VR ini,” tutup Dio Andespa Putrika Dewi, S. Pd. I.


Comments


bottom of page