Ketertarikan Amirudin Ismuhu, M. Pd., selaku Kepala Sekolah SMKN 1 Popayato Timur terhadap MilleaLab telah membawanya kepada penyebaran dampak baik teknologi Virtual Reality (VR) di provinsi Gorontalo. Amirudin Ismuhu, M. Pd. menyampaikan, “Saya tertarik dengan MilleaLab karena platformnya sangat mudah kita akses. Fitur-fitur didalamnya juga sudah mudah karena kita tidak memerlukan coding. Jadi, salah satu ketertarikan tersendiri bagi saya sebagai pendidik untuk terus berinovasi menggunakan MilleaLab.” Melalui pernyataan Amirudin Ismuhu, M. Pd., MilleaLab secara langsung menawarkan kemudahan bagi pendidik dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
Setelah mengenal hingga akhirnya tertarik dengan MilleaLab, Amirudin Ismuhu, M. Pd. telah mencoba untuk mengimplementasikan MilleaLab pada satuan pembelajaran. “Pada 2021, ketika saya masih menjadi pendidik dan sekarang Kepala Sekolah, saya sudah menerapkan beberapa bagian MilleaLab pada proses pembelajaran,” ujar Amirudin Ismuhu, M. Pd. “Ada beberapa materi, khususnya fisika itu jadi terasa mudah kalau menggunakan MilleaLab. Contoh materinya mungkin hukum hooke dan elastisitas ya, terbantu karena aset-aset MilleaLab yang bukan hanya statis saja yang tersedia,” lanjut Amirudin Ismuhu, M. Pd.
Memang pada dasarnya, dalam menyebarluaskan praktik baik dengan teknologi VR, terutama pada dunia pendidikan, seorang individu harus memiliki motivasi yang teguh. Sebagai pendidik, Amirudin Ismuhu, M. Pd. mengatakan bahwa ia memiliki dua motivasi utama dalam menyebarkan praktik baik tersebut. “Motivasi yang pertama adalah ketika para pendidik, khususnya yang berada di provinsi Gorontalo selalu melakukan perubahan dan inovasi dalam proses pembelajaran,” ucap Amirudin Ismuhu, M. Pd. yang menambahkan, “Motivasi kedua adalah saya punya keinginan besar agar teknologi MilleaLab terus berkembang sehingga menjadi platform terbaik dalam dunia pendidikan.”
Lebih daripada itu, motivasi serta implementasi tersebut telah mendatangkan berbagai dampak positif baik bagi proses pembelajaran, terutama peserta didik SMKN 1 Popayato Timur. “Dampaknya MilleaLab di kelas adalah tingkat emosi positif peserta didik itu cukup meningkat ya. Mereka jadi bisa menemukan solusi atas permasalahan dari pembelajaran yang diberikan juga. Proses pembelajaran yang menarik itu akhirnya membuat semuanya antusias sehingga meningkatkan pemahaman peserta didik saya,” ucap Amirudin Ismuhu, M. Pd.
Platform MilleaLab pun turut memberikan apresiasi kepada para anggota Pendekar VR. “Saya diberikan mandat khusus oleh MilleaLab sebagai koordinator wilayah provinsi Gorontalo. Beberapa di antaranya SMAN 1 Wonosari, SMKN 1 Paguyaman, SMKN 1 Popayato, dan masih ada beberapa sekolah lainnya lagi. Ya, MilleaLab juga memberikan penghargaan kepada saya pribadi untuk praktik-praktik baik yang saya lakukan,” ucap Amirudin Ismuhu, M. Pd. Tentunya dengan demikian, penyebaran dampak baik dari teknologi VR bagi pendidikan, terutama MilleaLab akan kian meluas berkat kesadaran dan keinginan dari para pendidik.
Amirudin Ismuhu, M. Pd. menutup dengan menyampaikan harapannya sebagai anggota Pendekar VR, “Saya berharap MilleaLab terus berbenah dan menyesuaikan dengan masukan saran yang diberikan oleh pendidikan karena kami kan sebagai pengguna. Saya juga berharap agar pendidik di provinsi Gorontalo berinovasi dan berkarya menggunakan MilleaLab.” Inovasi teknologi VR memang tengah marak-maraknya dikembangkan pada berbagai industri yang tujuannya menunjang efektivitas kehidupan sehari-hari. MilleaLab telah menerapkan VR dan mengembangkannya sejak 2019 hingga kini menjadi satu pionir teknologi pendidikan (EdTech) di Indonesia yang mengedepankan kemudahan bagi penggunanya.
Comments