Perkembangan teknologi Virtual Reality, berhasil memunculkan berbagai inovasi melalui karakteristiknya. Seperti pada artikel sebelumnya yang dimanfaatkan dalam terapi kesehatan mental, hingga penerapannya dalam kegiatan belajar mengajar. Sebagai media pembelajaran berbasis Virtual Reality pertama di Indonesia, MilleaLab sejak 2019 memastikan impact yang disebarkan dapat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Terlepas dari berbagai apresiasi yang diperoleh, beberapa penelitian mengenai MilleaLab juga dapat digunakan sebagai bukti valid, bahwa impact yang disebarkan benar-benar berpengaruh terhadap kualitas pendidikan di Indonesia. Seperti penelitian yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dengan judul “Development of Virtual Reality Endogen Energy (VREE) Media for Physics Learning Mechanical Wave on Class XI.”
Penelitian ini berfokus kepada uji kelayakan MilleaLab dan impact yang ditimbulkan saat pembelajaran mengenai gelombang mekanik. Terlebih lagi topik pembelajaran mengenai gelombang mekanik ini cukup sulit ditemukan pada buku maupun jurnal, yang menyebabkan mata pelajaran fisika ini kurang menarik, akibat keterbatasan media pembelajaran interaktif. Dengan begitu, penelitian ini dianggap urgensi untuk mengembangkan konten pembelajaran mengenai gelombang mekanik, berbasis Virtual Reality. Pada dasarnya, ide tersebut sudah pernah terlintas, namun para pendidik di Indonesia menghadapi kendala dalam pembuatan konten Virtual Reality, karena membutuhkan coding dan device dengan spek yang tinggi. “Berhubung MilleaLab tidak membutuhkan coding dan device yang mahal, penelitian ini sangat penting untuk dilakukan,” ujar salah satu mahasiswa tersebut.
Dalam penelitian ini, terdapat 10 validator yang terdiri dari pendidik mata pelajaran fisika dan dosen Fakultas Fisika. Semua validator ini akan menilai konten pembelajaran gelombang mekanik berbasis Virtual Reality ini, dari beberapa aspek. Mulai dari media process, media display, sustainability of media in physics learning aspect, dan learning process. Keempat penilaian ini juga merupakan kualifikasi dasar untuk memanfaatkan suatu media pembelajaran yang baru. Hasilnya pun menunjukkan penilaian yang luar biasa. Diantaranya:
1. Media process
Dalam kategori ini, penilaian masing-masing dosen diakumulasikan menjadi 87% dan akumulasi masing-masing pendidik adalah 94%.
2. Media display
Dalam kategori ini, akumulasi masing-masing dosen adalah 90% dan akumulasi masing-masing pendidik adalah 93%.
3. Sustainability of media in physics learning aspect
Dalam kategori ini, akumulasi masing-masing dosen adalah 90% dan akumulasi masing-masing pendidik adalah 100%.
4. Learning process
Dalam kategori terakhir ini, akumulasi masing-masing dosen adalah 90% dan akumulasi masing-masing pendidik adalah 87%.
Persentase penilaian para validator ini menunjukkan angka yang cukup tinggi. Di mana hal tersebut turut menjelaskan, bahwa praktik baik yang disebarkan oleh MilleaLab sejak 2019 ini sangat layak diadopsi oleh sekolah-sekolah di Indonesia. Tidak hanya kelayakannya, impact yang turut dirasakan oleh peserta didik juga harus turut dipertimbangkan. Meskipun penggunaan MilleaLab tidak membutuhkan coding dan device yang mahal, impact yang dirasakan oleh peserta didik sangat berpengaruh. Seperti halnya meningkatkan emosi positif peserta didik, daya ingat peserta didik, dan meningkatkan ketertarikan peserta didik. Dalam penelitian ini juga ditegaskan bahwa 95% peserta didik yang terlibat dalam penelitian ini sepakat kalau media pembelajaran MilleaLab meningkatkan ketertarikan mereka. Bahkan ratusan ribu jurnal penelitian Internasional yang membahas mengenai Virtual Reality pada sektor pendidikan, turut menunjukkan impact yang sama.
Commentaires