Saat ini, kecanggihan teknologi Virtual Reality (VR) telah terbukti dalam menyebarkan dampak positif yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan, utamanya pendidikan tingkat tinggi. Inovasi teknologi VR bahkan dapat disebut menjadi game-changer baginya, terutama dalam ranah ilmu kedokteran yang terbilang jauh lebih efektif menggunakan VR dibandingkan metode konvensional di laboratorium. Hal tersebut terpaparkan melalui penelitian berjudul “Bagaimana VR Mentransformasikan Pembelajaran Anatomi dan Perolehan Pembelajaran Melalui Inovasi” dari sekelompok periset dari Colorado State University (CSU) (2023).
Dalam konteks pendidikan, inovasi teknologi VR membantu peserta didik meningkatkan motivasi serta minat belajarnya. Kendati demikian, pertanyaan berikutnya adalah apakah VR turut meningkatkan hasil akademik para peserta didik? Kita tentu tidak serta-merta menjawab iya atau tidak. Oleh sebab itu, para peneliti yang dibawahi Dr. Todd Clapp dari CSU mengkaji perbandingan performa peserta didik pada pembelajaran anatomi menggunakan laboratorium virtual dan laboratorium dunia nyata. Alhasil, peserta didik yang mempelajari anatomi melalui laboratorium virtual meraih perolehan nilai seimbang, bahkan sedikit lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar menggunakan laboratorium dunia nyata.
Menariknya, Dr Clapp tidak terkejut sama sekali akan fakta temuanya tersebut karena ia sendiri telah menerapkan teknologi VR untuk pembelajaran selama lebih kurang 5 tahun. Pada dasarnya, pendidikan ilmu kedokteran, termasuk anatomi, memerlukan visualisasi canggih yang realistis ketimbang visual laboratorium fisik yang terbatas. Temuan yang fundamental tersebut menjadi bukti adanya kebebasan peserta didik dalam lingkungan virtual untuk bereksperimen, bereksplorasi, bahkan berkolaborasi tanpa batas secara ‘real-time’. Keunggulan inilah yang menjadi kelebihan VR dalam pembelajaran anatomi di ranah ilmu kedokteran.
Pada akhirnya, kita dapat simpulkan bahwa inovasi teknologi mumpuni VR memberikan solusi atas kebutuhan para pendidik guna meningkatkan minat peserta didik sekaligus membuat hasil akademik yang memuaskan. Berbicara mengenai inovasi teknologi VR sebagai penunjang pendidikan, Indonesia pun memilikinya. MilleaLab merupakan produk imersif nan inovatif dari SHINTA VR yang beroperasi sejak 2019. MilleaLab konsisten mengembangkan kualitasnya sebagai platform teknologi pendidikan (EdTech) demi mendukung pembelajaran efektif serta menyenangkan.
Penyajian lingkungan pembelajaran virtual 3D MilleaLab berhasil membuat peserta didik merasakan pengalaman belajar yang interaktif. Penyajian teknologi imersif secara langsung memotivasi para peserta didik dalam praktik belajar mengajar di kelas sehingga menjadikan mereka lebih antusias. Tidak hanya itu, MilleaLab secara tegas menjawab permasalahan akan ketidakmerataan akses dan fasilitas pendidikan di Indonesia. Dengan mengandalkan imersivitas VR, MilleaLab menghilangkan batas ruang dan waktu bagi peserta didik agar menjangkau fasilitas pendidikan yang layak secara leluasa. Platform EdTech mumpuni ini menjadi jawaban alternatif yang menengahi problem teknologi, baik pendidik maupun peserta didik di Indonesia.
MilleaLab pun telah melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (2021) dengan membandingkan pembelajaran konvensional dengan pembelajaran melalui VR di beberapa sekolah yang melibatkan 1.800 peserta didik di 10 provinsi Indonesia. Hasilnya, survei dari MilleaLab terhadap perbandingan tersebut menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar peserta didik sebesar 80% sebagai bentuk emosi positif. Peningkatan tersebut pun berlandaskan pada pembelajaran peserta didik yang aktif serta interaktif di lingkungan virtual MilleaLab. Tidak hanya itu, pemahaman peserta didik terhadap mata pelajaran di ruang kelas yang menggunakan VR juga meningkat sebanyak 94% jika dibandingkan dengan peserta didik yang menerapkan metode pembelajaran konvensional.
Dengan demikian, penekanan bahwa inovasi teknologi VR meningkatkan motivasi serta hasil maksimal pembelajaran bukan hanya ucapan belaka. Penelitian dari sekelompok peneliti CSU (2023) menyimpulkan pembelajaran anatomi pada bidang ilmu kedokteran dengan VR lebih efektif dalam meningkatkan motivasi serta perolehan hasilnya. Dalam implementasinya, MilleaLab membuktikan peningkatan angka persentase kedua aspek tersebut secara efektif. Torehan inilah yang menjadikan MilleaLab sebagai pionir nyata inovasi teknologi pendidikan yang Indonesia miliki saat ini.
Comments