top of page

Julio Andryanto3rd iEDTalk Webinar: Antara Bisnis dan Kesenangan



Dalam menyelenggarakan iEDTalk Webinar ke-3 kali ini, SHINTA VR dan MilleaLab mengundang Julio Andryanto selaku Game Developer untuk memaparkan gagasan antara bisnis dan kesenangan dalam industri Game. Pada 24 Juni 2023, webinar online tersebut terlaksana dengan antusiasme 111 peserta yang hadir. Julio Andryanto memperkenalkan dirinya sebagai seseorang yang mewujudkan mimpi dari hobinya. Kesenangannya terhadap video game telah membuatnya terdorong untuk mendalami dunia game. Hingga di suatu hari kemudian, Julio Andryanto menggagas Dreams Studio.


Selaku CEO dan Product Manager Dreams Studio, Julio Andryanto menyampaikan bahwa terdapat dua kata kunci dalam game: game design dan game development. Kedua hal yang sama penting. Julio Andryanto menyebut, “Game design dan game development adalah dua hal yang berbeda. Game design merancang experience yang akan dikasih ke player: conceptualization, gameplay, story and narratives, UI dan UX. Sedangkan, game development mencakup programming, art and assets, audio, testing and bug fixing, dan sebagainya.” Apa pun kategorinya, sebuah pembuatan game perlu memiliki proses design dan development masing-masing.


Menurut Julio Andryanto, pembuatan game terbagi ke dalam dua kategori, yaitu pembuatan game untuk bisnis dan untuk kesenangan. “Ada yang buat game saja, ada yang buat game untuk bisnis,” ujar Julio Andryanto. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pengembangan game indie telah menciptakan peluang baru bagi tim kecil atau bahkan developer mandiri untuk merilis game ciptaannya. “Game indie tidak kalah menarik dari game yang diproduksi perusahaan besar. Publisher besar pun tidak menjamin iterasi dari game,” lanjut Julio Andryanto. Tidak hanya Indie Game Development, komunitas pun dapat menjadi satu penghubung dalam meraih peluang karir di dunia game.


Ketiadaan jurang pemisah selain kapital ekonomi tersebut memperlihatkan bahwa keterbukaan akses teknologi berkembang telah terbukti dalam menyokong industri game, terutama platform distribusi digital seperti Steam, GOG, GooglePlay, Apple Store, dan lainnya. Pebisnis game indie punya kapasitas yang sepadan untuk bersaing secara kualitas dengan perusahaan besar yang sudah ternama. Terkait keterbukaan akses teknologi, Julio Andryanto memprediksi grafik kemajuan industri game pada dekade mendatang. “Bisa jadi 10 tahun lagi, teknologi AI akan sepenuhnya membantu proses produksi game. Selain pasar global yang sudah siap, self-publishing itu mudah juga,” ucapnya.


Sebagaimana peluang dapat terwujud, di situlah terdapat rintangan yang beragam, termasuk dalam pembuatan game. Julio Andryanto menyampaikan, “Sebagaimana bisnis, industri game ini perlu kita cari tahu demand yang akan kita tuju. Kita perlu bersaing dalam product quality. Market besar belum tentu menjamin keberhasilan bisnis game yang kita jalani. Karena adanya market saturation, yakni banyaknya opsi game dalam market,” ucap Julio. Pada akhirnya, first-time user experience menjadi tantangan tersendiri dalam ajang menunjukkan kreativitas pembuat game.

Selain kualitas game, peningkatan biaya pengembangan game juga menjadi salah satu tantangan. “Peningkatan harga pembuatan game telah meningkat demi kompleksitas grafik dan pengalaman imersif. Jadi budget yang dikeluarkan pun lebih besar,” ujar Julio Andryanto. Tantangan terakhir menurutnya adalah kemajuan teknologi. “Pesatnya kemajuan teknologi menghadirkan peluang sekaligus tantangan bagi industri game. Kita perlu riset untuk mempelajari teknologi terbaru dan taksirannya. Dibuat sesimpel mungkin saja dulu, baru dirilis. Nanti baru dapat feedback,” lanjutnya. Feedback itulah yang membuat pebisnis game jadi tumbuh karena pengalaman imersif user (game player) harus diutamakan.


Sehubungan dengan tantangan tersebut, Julio Andryanto menyampaikan beberapa peluang karier dalam dinamika industri game, antara lain Entry-Level Position, Specialized Roles, Mid-Level Position, dan Management & Leadership. “Sebetulnya industri game itu dinamis. Perlu inovatif dan kreatf untuk membaca pasar yang selalu berubah setiap saat. Maka, buatlah game yang membuat user bisa mengingat experience yang dialami,” ucap Julio Andryanto. Sesi tanya-jawab menutup Webinar iEDTalk ke-3 dan para peserta begitu antusias menanyakan, sebab seluas itulah dunia game beserta produksinya.


“Game yang buat orang banyak tertarik, yaitu tidak usah terlalu buat game eskperimental pada awal langkah bisnis di industri game. Adakan market research, misalnya lihat trend di top chart Play Store,” tutup Julio Andryanto. Industri game memang telah berkembang secara signifikan beberapa tahun belakangan berkat kemajuan teknologi. Namun, demi melangkah ke ranah bisnis industri game yang berkesinambungan, kita perlu melewati tantangan-tangan salah satunya melalui riset yang intensif. Pada akhirnya, game dapat menjadi kesenangan sekaligus bisnis. Julio Andryanto telah membuktikannya melalui Dreams.

Comments


bottom of page