Perkembangan teknologi sangat berkembang pesat pada abad 21 ini. Teknologi memiliki peran penting untuk mendukung kehidupan menjadi lebih baik. Banyak teknologi baru yang berkembang sejalan dengan perkembangan zaman yang sudah mulai diadopsi oleh beberapa sektor seperti pendidikan, kesehatan, bisnis, hiburan, dan lainnya. Teknologi-teknologi baru yang sudah mulai diadopsi, meliputi teknologi Augmented Reality, Virtual Reality, AI, IoT dan lainnya. Dari sekian banyaknya teknologi tersebut, terdapat beberapa teknologi yang sudah digunakan di sektor pendidikan, dari K-12 hingga pendidikan tinggi.
Virtual Reality (VR) merupakan teknologi yang tingkat adopsinya meningkat karena memiliki banyak dampak baik bagi dunia pendidikan, seperti meningkatkan motivasi belajar peserta didik, daya pemahaman, daya eksplorasi, hingga hasil belajar peserta didik. Hal ini dikarenakan penggunaan VR dalam dunia pendidikan tetap menjaga konteks pedagogi dan memungkinkan pendidik untuk menciptakan pengalaman belajar yang merangsang secara visual bagi peserta didik yang inovatif, imersif, dan interaktif. Virtual Reality (VR) akan membawa perubahan mendasar pada proses pembelajaran yang selama ini sudah berjalan.
Menggunakan Lingkungan Belajar VR untuk Memotivasi dan Bersosialisasi
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti asal Turki, Murat Coban and Idris Goksu yang meneliti mengenai penggunaan Virtual Reality (VR) untuk memotivasi dan bersosialisasi. Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan pembelajaran jarak jauh berbasis 3D VR dan berbasis web yang bertujuan untuk menentukan apakah ada perbedaan dalam pembelajaran jarak jauh variabel motivasi dan sosialisasi. Penelitian ini menggunakan metode control group post-test quasi-experimental design, salah satunya kuantitatif. Kelompok kontrol post-test quasi-experimental design didefinisikan sebagai desain penelitian yang mengendalikan semua potensi ancaman untuk validitas internal, seperti pada desain eksperimen semu dengan kelompok kontrol pretest-posttest, karena itu termasuk kelompok kontrol dan peserta ditugaskan secara acak ke grup.
Namun, karena penelitian ini bertujuan untuk mengukur motivasi dan kemampuan bersosialisasi peserta secara khusus lingkungan pendidikan yang ditentukan (pelajaran sinkron berbasis VR dan sinkron berbasis web pelajaran), pretest tidak diperlukan. Selain itu, para peserta didik yang berpartisipasi dalam proses penelitian tidak menerima pelatihan sebelumnya mengenai konten pembelajaran yang ditawarkan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi peserta didik pembelajaran jarak jauh di lingkungan 3D VR adalah signifikan lebih tinggi dari lingkungan berbasis web. Belajar dengan bersenang-senang di lingkungan 3D VR dapat menjadi faktor penting dalam meningkatkan motivasi. Di sisi lain, tingkat motivasi peserta didik mungkin juga disebabkan oleh efek kebaruan dari lingkungan VR. Selain itu, tingkat sosialisasi peserta didik yang mengikuti pelajaran pendidikan jarak jauh di lingkungan 3D VR secara signifikan lebih tinggi daripada lingkungan berbasis web. Hasil ini mungkin karena lingkungan belajar 3D VR memungkinkan peserta didik berkomunikasi lebih cepat dan lebih cocok untuk interaksi sosial.
Comments